Sunday, November 27, 2016

Muhammadiyah Berkemajuan, Selamat Milad ke 104

Takdir melahirkanku sebagai manusia kecil diantara elemen kelompok-kelompok besar yang mendominasi naluri, egoisme, serta nafsu disetiap sanubari manusia di sekelilingku, takdir menuntunku berjalan dalam sebuah pendidikan-pendidikan besar karya negeri juga karya kelompok-kelompok organisasi hebat indonesia, Takdir pula yang menjatuhkanku untuk berdiskusi, menuntut ilmu, mencari apa yang harus aku cari, mengerti apa yang harus aku ngerti dalam sebuah lembaga pendidikan karya K.H. Ahmad Dahlan.

Pendidikan seperti tak kenal sekolah lain selain Muhammadiyah, organisasi seperti tak kenal organisasi lain selain Muhammadiyah, gerakan karya K.H Ahmad Dahlan ini sangat melekat dalam pikiran dan jiwaku, ajarannya sangat mendominasi setiap ibadahku, suatu hal wajar pasalnya dari kecil aku di didik dalam naungan perguruan Muhammadiyah, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga jenjang Sekolah Menengah Atas.

Lingkup keluarga dari ibu lebih condong ke Muhammadiyah sementara dari Ayah lebih condong ke Nadlatul Ulama, tapi bukan berarti kami harus berseteru membenar-benarkan dan saling menyalahkan tapi justru variasi seperti inilah yang membuat keluarga kami harus belajar saling memahami.

Tumbuh besar dengan pemikiran ajaran Muhammadiyah tak membuat saya harus menyombongkan Muhammadiyah itu sendiri, justru aku semakin mengkaji dan mencari antara Muhammadiyah dan Nadlatul Ulama, meski kerap dibilang gaya pemikiran saya kontroversi atau islam liberalis tak membuat saya untuk berhenti atau mundur untuk  tetap mengkaji dan mencari, keluarga juga tak memaksakan harus ikut Muhammadiyah ataupun Nadlatul Ulama, keluarga hanya berpesan asal tidak keluar dari aturan Al-Qur'an dan Sunnah Rosul itu saja.

Dari Muhammadiyah menuju NU, berpegang dari ajaran Muhammadiyah untuk mempelajari ajaran NU, itu yang sedang saya lakukan.

Milad Muhammadiyah ke 104, hanya sanggup mengucapkan terima kasih telah mengisi ruang kosong dalam pikiranku selama ini, telah mengajari gaya berfikir yang cukup membuat saya bangga, telah menunjukkan jalan yang harus saya tempuh, telah mengajarkanku bagaimana rasa saling berbagi kepada sesama tanpa membedakan, telah mengajari bagaimana harus bersikap menanggapi sesuatu. Harapan semoga Muhamadiyah terus bisa menciptakan kader yang kritis dalam segala hal, menciptakan kader yang dapat mengayomi berbagai golongan, menciptakan kader berkemajuan yang selektif.

"Perbedaan itu gak pernah ada yang ada hanya persamaan yang dibeda-bedakan" Hisyam Noer.

Related Posts:

  • Seperti Terlahir Kembali Ku Buka Mata Dan Kulihat Dunia Tlah ku Terima Anugrah Cinta Ku Cari Sesuatu yang Mampu Mengisi Lubang Ini Ku Menanti Jawaban Apa yang Dikatakan Oleh Hati (Letto : Lubang di Hati) Siapa saya? seperti ada sesuatu yang ane… Read More
  • ISLAM BUKAN TERORIS Baru-baru ini kembali menggema kasus teroris, kasus teroris yang terjadi di Sarina mengguncang perhatian publik, hampir semua orang membicarakan tentang kasus ini terutama gaya sang teroris yang terlihat jantan dihad… Read More
  • BAGI SAYA DIA PROFESOR Dulu saya menngenal seorang ilmuan ketika saya masih duduk di bangku SMP, kala itu paman saya memberikan sebuah buku setebal kira-kira 4cm dengan panjang kira-kira 20cm dan lebar 15cm, buku itu berjudul 100 Tokoh Yang Pali… Read More
  • POS KETAN 8 Juli 2016 merupakan hari yang spesial buatku, bukan bertepatan di hari kelahiranku melainkan pada hari itu aku bersama ketiga kawan kampungku berangkat menuju kota Malang, start perjalanan setelah sholat jum'at, persiapan … Read More
  • Muhammadiyah Berkemajuan, Selamat Milad ke 104 Takdir melahirkanku sebagai manusia kecil diantara elemen kelompok-kelompok besar yang mendominasi naluri, egoisme, serta nafsu disetiap sanubari manusia di sekelilingku, takdir menuntunku berjalan dalam sebuah pendidikan-… Read More

0 comments:

Post a Comment

loading...