Wednesday, December 23, 2015

ORANG MISKIN DILARANG SAKIT

Pagi ini cerah tapi kecerahan cuaca pagi ini tak menular dalam diri Omen, kabar duka menyelimuti Omen, dia tampak lemas dan pucat bahkan dia jarang bergaul lagi seperti biasa, hari-harinya di habiskan dengan tiduran dan baca buku di rumah.

Suatu hari tampak Omen keluar rumah, dia sedang duduk-duduk santai di depan rumahnnya sore itu, biasanya dia sudah membawa sepatu bolanya di lapangan untuk bermain bola tapi pemandangan kali ini tampak beda, ia terlihat lebih santai di depan rumahnya.

"Bang Omen" sapa Denis yang kebetulan lewat naik sepeda ontelnya
"Halo Den" Balas Omen

Denis berhenti dan ikut duduk-duduk santai dengan Omen

"Bang, sekarang kok jarang nongkrong seperti biasa?"
"Lagi kurang enak badang Den"
"Sakit apa bang, kelihatannya serius banget?"
"Iya ni Den, saya di fonis dokter sakit paru-paru"
"Hah, pantesan Bang Omen jarang mendaki gunung lagi sekarang"
"Iya padahal sudah pengen banget mendaki lagi"
"Sabar bang, kok bisa bang kena penyakit paru-paru"
"Aku sendiri tak tau Den, tapi ini virus yang buat seperti ini"
"Parah ya bang?"
"Kata dokter tidak terlalu parah tapi tetap di obatai, orang miskin seperti saya harusnya dilarang untuk sakit"
"Kok gitu bang?"
"Iya, yang harus sakit itu seharusnya kaum kaya yang banyak uang"
"Bukankah sekarang ada pengobatan gratis bang?"
"Memang benar tapi administrasinya lama, mesti ngurus surat inilah, surat itulah, ngantrinya juga panjang, kemarin saja saya ambil yang bayar waktu administrasi di rumah sakit, jadi langsung di panggil, sementara yang gratis harus mengantri seperti  ular, panjang banget, terus untuk yang berbayar obatnya juga mahal cuma kualitasnya lebih bagus, contohnya obat untuk penyakit saya ini selama sebbulan menghabiskan kurang lebih 500 ribu dan pengobatan ini harus berjalan selama 6 bulan, bisa jual tanah sama rumah aku kalau begini keadaannya, sementara kalau aku ambil yang gratis harus mengantri lama dan bertele-tele persyaratannya bisa-bisa mati duluan aku sebelum di tangani, jadi kamu yang termasuk keluarga miskin jangan sampai sakit Den, dan oleh sebab itulah kita sebagai keluarga  miskin di larang sakit."
"Oh gitu ya bang, kalau gitu aku mau menjaga tubuhku supaya tidak sakit" Enha, 23 Desember 2015


*Judul cerita ini di ambil dari Judul Buku Karya Eko Prasetyo

0 comments:

Post a Comment

loading...